Senin, 14 Desember 2015


E-COMMERCE : ZALORA INDONESIA
  
TENTANG ZALORA
               ZALORA Indonesia adalah situs web belanja yang menyediakan kebutuhan mode pakaian yang terdiri dari produk berbagai merek, baik lokal maupun internasional. Zalora merupakan anak perusahaan dari situs belanja online Zalando. Zalando merupakan proyek dari Rocket Internet. Di Indonesia Zalora berada di bawah naungan dan dikelola oleh PT Fashion Eservices Indonesia.
               Situs ini mempunyai navigasi yang sederhana dan intuitif sehingga mempercepat dan mempermudah proses belanja. Setelah produk yang diinginkan ditempatkan ke tas belanja, maka pembeli akan mendapatkan beberapa pilihan untuk metode pembayaran. Setelah pemesanan berhasil, Zalora akan segera memberikan laporan tentang status pemesanan pembeli. Semua pembeli akan menerima nomor pelacak produk yang memudahkan pembeli untuk melacak produk mereka hingga barang sampai ke tangan pembeli. Pada tanggal 16 April 2014, Zalora meluncurkan layanan baru dengan nama Zalora marketplace. Layanan ini diluncurkan di tiga negara, Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Situs Zalora dibuat oleh PT. Fashion Eservices Indonesia pada tahun 2011 bersamaan dengan berdirinya Zalora di Indonesia.
Pihak zalora memberikan keamanan terhadap proses pembayaran dengan cara melakukan transaksi pembayaran melalui Transfer ATM, dan jika masih tidak percaya atau Bahasa kasarnya takut tertipu, pihak zalora memberikan fasilitas COD (Cash On Delivery) pembayaran langsung apabila barang telah sampai. Zalora menjamin keamanan dari data yang di input oleh costumer.
SISTEM PENJUALAN
Sistem penjualan pada Zalora merupakan B2C ( Business to Customer) dimana target pemasaran mereka adalah individu. Sistem penjualan pada Zalora ingin memberikan pengalaman yang berbeda dari pembelian secara fisik. Zalora berfokus kepada penjualan produk seperti pakaian, sepatu, tas, aksesoris, sports, bahkan produk kecantikan. Zalora menawarkan produk-produk dari berbagai brand terkemuka baik lokal maupun internasional. Beberapa keunggulan yang diberikan oleh Zalora adalah :
  1. Menawarkan sistem layanan antar gratis khusus pulau Jawa dan Bali. untuk pulau Sumatera dan  Kalimantan dikenakan biaya pengiriman apabila pembelian dibawah Rp 200.000 . Sedangkan wilayah  Indonesia Timur dan Nusa Tenggara akan dikenakan biaya kirim apabila pembelian dibawah Rp 300.000.2. Sistem COD di berbagai kota besar di Indonesia. Selain itu Zalora juga menyediakan layanan COD  menggunakan debit card dan credit card untuk wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Apabila barang tidak sesuai dengan yang dipesan, pihak zalora memberi layanan yaitu dengan 30 hari garansi uang kembali (berlaku ketentuan).
    Perusahaan juga menyediakan layanan Customer Service
    di nomor 021-29490100.
KEAMANAN
ZALORA memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan akan disimpan dengan aman. Kami menyimpan informasi pribadi Anda dengan cara:
  • Membatasi akses ke dalam informasi pribadi Anda
  • Mengurus dan mengelola produk-produk teknologi kami untuk mencegah akses komputer yang tidak memiliki izin
  • Secara aman menghancurkan informasi pribadi Anda saat kami tidak lagi membutuhkannya untuk tujuan catatan retensi
ZALORA menggunakan teknologi 128 – bit SSL (secure sockets layer) encyption saat memproses rincial finansial Anda. 128-bit SSL encryption bisa dikira mungkin akan membutuhkan waktu sesedikitnya satu triliun tahun untuk rusak, dan ini adalah standar industri. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat.
CARA MENGGUNAKAN FITUR (TRANSAKSI)
1.      Masuk ke website www.zalora.co.id
2.      Masuk dengan akun yang sudah di daftarkan menjadi member zalora sebelumnya, atau membuat baru dengan cara memilih menu sign up.
3.      Masuk ke menu utama, memilih halaman yang bersangkutan, dengan pilihan halaman pria dan wanita
4.      Setelah masuk ke salah satu halaman pria atau wanita, terdapat menu-menu produk yang di tawarkan seperti atasan, bawahan, sepatu, aksesoris, perawatan wajah (body shop), dll
5.      Setelah memilih barang-barang yang akan dibeli, kita bisa memasukannya ke dalam wish list yaitu daftar barang yang diharapkan/diinginkan namun belum masuk ke dalam trolly pemesanan. Setelah kita menemukan barang yang akan dibeli kita bisa langsung mengklik button PESAN, kemudian kita memasukan jumlah yang dipesan ataupun ukuran produk. Barang yang telah dipesan akan masuk ke dalam trolly pemesanan.
6.      Masuk ke menu tas belanja (bergambar trolly) untuk melakukan transaksi pembayaran. Disini zalora menyediakan 3 metode transaksi pembayaran, yaitu transfer melalui bank, kartu kredit dan COD (Cash On Delivery).
7.      Transaksi pembayaran melalui transfer, setelah melakukan transfer kita wajib mengkonfirmasikannya kepada customer service zalora melalui zalora 24 hours chat service untuk dibantu pengecekan transaksi yang kemudian dapat diproses selanjutnya untuk pengiriman barang.
8.      Transaksi melalui kartu kredit, hanya dengan memilih jenis kartu kredit dan memasukan nomor digit kartunya, metode ini pun harus di konfirmasi terlebih dahulu pada menu zalora chat.
9.      Transaksi COD, jika kita memilih pembayaran dengan sistem COD maka pembayaran dilakukan ketika langsung melalui kurir ketika barang sampai di tempat, metode ini tidak membutuhkan konformasi terlebih dahulu.
10.   Kita akan mendapatkan nomor order beserta rincian barang yang kita pesan dimulai dari nama barang, jumlah barang, harga barang beserta total dan juga status order yang dikirim oleh pihak zalora melalui email yang terdaftar.
11.   Nomor order dan status order akan di informasikan juga melalui mobile phone.
12.   Setelah konfirmasi pengiriman uang, maka proses selanjutnya adalah pengiriman barang ke alamat yang terdaftar dengan ketentuan :
-        Pengiriman gratis dengan minimal order Rp. 250.000,- ke seluruh Indonesia
-        Pengiriman dilakukan pada hari kerja. 1-3 hari untuk wilayah jabodetabek, untuk wilayah Jakarta pengiriman dilakukan oleh kurir zalora dan yang lainnya oleh JNE.
-        Diluar jabodetabek pengiriman dilakukan 1-6 hari kerja.
-        Jika ada kecacatan, terdapat garanasi 30 hari dan akan diganti dan dikirim kembali ataupun uang kembali, pengembalian barang ke zalora, gratis.
13.   Setelah barang sampai di lokasi dan diterima, pihak zalora akan mengirimkan konfirmasi pengiriman melalui email kembali, pada email terssebut terdapat history chat selama kita melakukan transaksi menggunakan fitur zalora 24 hours chat service dan pada isi email ini zalora juga meminta kita untuk memberikan penilaian tentang pelayanan zalora, dimana feedback yang customers berikan diharapkan dapat membantu memaksimalkan pelayanannya dan juga sebagai media promosi kepada pihak lain yang belum berbelanja di zalora dengan dijadikan testimoni pada beberapa webpage seperti facebook, twitter, dll.

Fitur lainnya selain untuk belanja, zalora menyediakan menu Magazine yang tentunya terdapat info-info terbaru mengenai lifestyle dan fashion terkini.

ZALORA 24 HOURS CHAT SERVICE menjadikan salah satu fitur kreatif yang dapat membedakan dengan situs belanja online lainnya dimana customers dapat melakukan chatting secara langsung dalam waktu 24 jam, 1-7 hari (termasuk hari libur nasional) yaitu sehingga dapat memecahkan salah satu kekurangan e-commerce saat ini yaitu banyaknya orang awaw yang belum bisa menggunakannya, disini pihak zalora melalui fitur chat ini pelanggan dapat secara langsung menanyakan keluhan-keluhan seputar zalora, misalnya cara mendaftar member, bertransaksi perdana, konfirmasi transfer uang dan juga menanyakan status order. Sehingga dapat mempercepat proses transaksi baik untuk pihak perusahaan zalora dan juga untuk customer. Manfaat terpenting adalah pelanggan merasa aman dalam berbelanja dan terhindar dari maraknya kasus cybercrime, sehingga semakin lengkap fitur didalamnya maka manfaat sistem informasi akan lebih terasa, beberapa pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan secara efektif dan efesien.

Saat ini Zalora sudah memasarkan produknya di aplikasi mobile yang dapat didownload pada app store, play store dan blackberry market. Zalora Android App ini memungkinkan para pengguna yang gemar berbelanja untuk menerima push notification untuk setiap barang baru dan promo khusus sehingga mereka akan selalu memperoleh informasi fashion terkini. Melalui aplikasi ini para pengguna juga dapat dengan mudah mengakses informasi produk secara keseluruhan termasuk gambar beserta ulasan produk sekaligus pemesanan.

Zalora juga mempunyai suatu sistem dimana saat kita mengunjungi ZALORA, server perusahaan zalora akan mengumpulkan informasi yang browser kita kirim saat kita mengunjungi suatu website secara otomatis. Data ini mungkin akan termasuk:
  • Alamat IP Komputer kita
  • Tipe Browser
  • Webpage yang Kita kunjungi sebelum Kita datang ke website kami
  • Halaman di ZALORA yang di kunjungi
  • Waktu yang dihabiskan di halaman-halaman tersebut, barang dan informasi yang dicari di website zalora, waktu akses dan tanggal, dan statistik lainnya.
Informasi yang dikumpulkan akan digunakan untuk analisa dan evaluasi untuk membantu memperbaiki website zalora, dan pelayanan-pelayanan dan produk-produk yang diberikan dan juga penawaran-penawaran yang berkaitan dengan minat pelanggan. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini mewajibkan kita untuk terus berfikir global, mengasah kemampuan diri untuk menciptakan berbagai hal baru yang inovatif dan kreatif.


Senin, 07 Desember 2015

Reinaldi Pangestu C1C012122


Informasi Keuangan untuk Pihak Eksternal












Infoermasi Keungan untuk Pihak Internal Perusahaan





Senin, 30 November 2015

 (1) Fraud Tree dan Penjelasannya

https://mukhsonrofi.files.wordpress.com/2008/09/fraud-tree.jpg



Berdasarkan bagan diatas, fraud terbagi dalam 3 kelompok besar yaitu Corruption, Asset Misappropriation dan Fraudulent Statement. Dari 3 kelompok besar tersebut nantinya akan diklasifikasi lagi.

A) Corruption
Korupsi disini merupakan penyalahgunaan wewenang. Maka dari itu pelaku korupsi ini biasanya merupakan orang-orang yang memiliki kedudukan dalam suatu instansi maupun organisasi. Contohnya bisa kita lihat sendiri pada banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Biasanya koruptor tersebut merupakan pejabat negara atau instansi yang memiliki kewenangan tertentu. Terjadinya korupsi bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain:
·         
         - Konflik Kepentingan. Hal ini sering kita jumpai dalam berbagai bentuk, di antaranya bisnis pelat merah atau bisnis pejabat dan keluarga beserta kroni mereka yang menjadi pemasok atau rekanan di lembaga-lembaga pemerintah dan di dunia bisnis sekalipun.
·      
       - Penyuapan. Praktek-praktek penyuapan sesungguhnya banyak terjadi dalam dunia bisnis di sekitar kita. Penyuapan biasanya dilakukan agar dapat menghindari prosedur atau birokrasi yang terkesan berbelit-belit. Penyuapan ada berbagai macam bentuknya. Kickback meruapkan salah satu bentuk penyuapan dimana penjual menyerahkan sebagian dari hasil penjualannya. Prosentase yang diserahkan itu bisa diatur dimuka atau diserahkan sepenuhnya kepada penjual. Dalam hal terakhir, apabila penerima kickback mengganggap kickback yang diterimanya terlalu kecil maka dia akan mengalihkan bisnisnya ke rekanann yang mampu memberi kickback yang lebih tinggi.

·       - Illegal Gratuities adalah pemberian arau hadiah yang merupakan dalam bentuk terselubung atau sering disebut juga sebagai gratifikasi.

B) Asset Misappropriation

Merupakan pengambilan asset secara illegal atau sering juga disebur sebagai penggelapan. Asset missappropriation biasanya dilakukan dengan 3 cara antara lain:
·         Skimming: dalam skimming uang dijarah sebelum uang tersebut secara fisik masuk ke perusahaan. Cara ini terlihat dalam fraud yang sangat dikenal oleh auditor, yaitu lapping.
·         Larceny. Berbeda dengan skimming, maka larceny yaitu menjarah uang ketika sudah masuk dalam perusahaan. Dalam fraud tree larceny ada 5 yaitu billing schemes, Payroll Schemes, Expense Reimbursement Schemes, Check Tampering dan Register Disbursement
    
   Ø  Billing Schemes: adalah skema dengan menggunakan proses billing atau pembebanan tagihan sebagai sarananya. Pelaku dapat mendirikan perusahaan bayangan yang seolah-olah merupakan pemasok atau rekanan atau kontraktor sungguhan. Perusahaan bayangan ini merupakan sarana untuk mengalirkan dana secara tidak sah ke luar perusahaan.
    Ø  Payroll Schemes: adalah sekema melalui pembayaran gaji. Bentuk permainannya antara lain dengan pegawai atau karyawan fiktif. Atau dalam pemalsuan jumlah gaji. Jumlah gaji yang dilaporkan lebih besar dari gaji yang dibayarkan.
    Ø  Expense Reimbursement Schemes. Sekam melalui pembayaran kembali-biaya-biaya, misalnya biaya perjalanan. Contoh seorang salesman mengambil uang muka perjalanan dan sekembalinya dari perjalanan dia membuat perhitungan biaya perjalanan. Kalau biaya perjalanan melampaui melampaui uang mukanaya, ia akan meminta penggantian. Ada beberapa cara skema melalui reimbursement ini. rincian biaya menyamarkan jenis pengeluaran yang sebenarnya atau biayanya dilaporkan lebih besar dari pengeluaran sebenarnya.
     Ø  Check Tampering: pemalsuan cek
   Ø  Register Disbursement adalah pengeluaran yang sudah masuk dalam Cash Register. Skema ini melalui register disbursement pada dasarnya ada dua yaitu pengembalian uang yang dibuat-buat dan pembatalan palsu.

·     C)    Fraudulent Statement
Fraud yang berkenaan dengan penyajian laporan keuangan. Ada beberapa cara yang dapar dilakukan antara lain menyajikan asset atau pendapatan lebih tinggi dari yang sebenarnya dan juga menyajikan asset atau pendapatan lebih rendah dari yang sebenarnya.



(2) COSO 2013


Sistem pengendalian intern yang dianut pemerintah Indonesia salah satunya diadopsi dari COSO (Commitee of Sponsoring Organization of Treadway Commision) yaitu komisi yang bergerak di bidang manajemen organisasi. Tujuan dari Sistem Pengendalian Intern secara umum akan membantu suatu organisasi  mencapai tujuan operasional yaitu efektifitas dan efisiensi kegiatan, keterandalan laporan keuangan, dan kepatuhan pada peraturan yang berlaku.

Kerangka Pengendalian Internal-Terpadu COSO 2013 diterbitkan pada tahun 1992 oleh COSO. Kemudian pada tanggal 14 Mei 2013, COSO merilis versi terbaru dari Kerangka Pengendalian Internal-Terpadu. Kerangka baru COSO adalah hasil dari proyek multitahunan yang signifikan, termasuk dua putaran paparan publik untuk meninjau, menyegarkan, dan memodernisasi kerangka asli dengan memastikannya tetap relevan.
Banyak perubahan sejak tahun 1992, peningkatan risiko bisnis secara signifikan, sehingga kebutuhan akan kompetensi dan akuntabilitas jauh lebih besar dari sebelumnya.
Perbedaan dari kerangka tahun 1992 :

    Ø  Kerangka asli termasuk diskusi panjang konsep pengendalian internal, yang sekarang pengetahuan institusional.
    Ø  Meskipun konsep prinsip-prinsip pengendalian internal telah tertanam dalam kerangka asli, prinsip tersebut belum terinci.
    Ø  Praktisi telah menggunakan kerangka pengendalian internal atas pelaporan keuangan eksternal, namun kerangka ini meliputi tiga kategori utama, yaitu : tujuan termasuk operasi, pelaporan secara keseluruhan, dan tujuan kepatuhan.
Dengan demikian, prinsip-prinsip yang mendasari perampingan kerangka asli yaitu:
1    - meningkatkan fokus pada operasi,
2    - pelaporan keuangan noneksternal, dan
3    - tujuan kepatuhan.

Menurut COSO, “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan oleh dewan entitas direksi, manajemen, dan personil lainnya; dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan kepatuhan.”
               Kerangka pengendalian internal tahun 2013 masih menggunakan tiga kategori tujuan tersebut, dan terdiri dari lima komponen terpadu : lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Kerangka tersebut terus beradaptasi, dan memungkinkan kita untuk mempertimbangkan pengendalian internal dari entitas, divisi, unit operasi, dan/atau tingkat fungsional, misalnya pusat layanan bersama.
       
       Komponen Pengendalian Internal dalam Kerangka COSO 2013.
     I.     Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang dibangun dan diciptakan dalam suatu organisasi yang akan mempengaruhi efektivitas pengendalian. Kondisi lingkungan kerja dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu  adanya penegakan integritas dan etika seluruh anggota organisasi, omitmen pimpinan manajemen atas kometensi, kepemimpinan manajemen yang kondusif, pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat, penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia, perwujudan peran aparat pengawasan yang efektif, dan hubungan kerja yang baik dengan pihak ekstern.
  II.     Penilaian Risiko
Risiko merupakan hal-hal yang berpotensi menghambat tercapainya tujuan. Identifikasi terhadap risiko (risk identification) diperlukan untuk mengetahui potensi-potensi kejadian yang dapat menghambat dan menghalangi terwujudnya tujuan organisasi. Setelah dilakukan identifikasi maka dilakukan analisis terhadap risiko meliputi analisis secara kuantitatif (quantitative risk analysis) dan kualitatif (qualitative risk analysis). Analisis risiko akan menentukan dampak kejadian, serta merupakan input untuk mendapatkan cara mengelola risiko tersebut.
  III.     Aktivitas Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko, menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta prosedur, serta memastikan bahwa tindakan tersebut telah dilaksanakan secara efektif. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi risiko dapat dibagi menjadi 2 jenis tindakan yaitu tindakan preventif dan tindakan mitigasi. Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan sebelum kejadian yang berisiko berlangsung, sedangkan tindakan mitigasi adalah tindakan yang dilakukan setelah kejadian berisiko berlangsung, dalam hal ini tindakan mitigasi berfungsi untuk mengurangi dampak yang terjadi. Tindakan-tindakan tersebut juga harus dilakukan evaluasi sehingga dapat dinilai keefektifan serta keefisienan tindakan tersebut.
  IV.     Informasi dan Komunikasi
Informasi adalah data yang sudah diolah yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. Informasi yang berkualitas tentunya harus dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait. Penyampaian informasi yang tidak baik dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi penerima informasi.
  V.     Pemantauan Pengendalian Intern
Pemantauan (monitoring) adalah tindakan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan manajemen dan pegawai lain yang ditunjuk dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas sebagai penilai terhadap kualitas dan efektivitas sistem pengendalian intern. Pemantauan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu pemantauan berkelanjutan (on going monitoring), evaluasi yang terpisah (separate evaluation), dan tindak lanjut atas temuan audit.

     Ø  Lima Langkah Transisi Dari Kerangka COSO 1992 Ke Kerangka COSO 2013 
    1.  Mengembangkan Kesadaran, Keahlian, dan Keselarasan
Langkah pertama dalam transisi ke Kerangka COSO 2013 adalah dengan membangun kesadaran internal, keahlian pengguna COSO, dan keselarasan kepemimpinan di perusahaan. Untuk itu kita harus memahami Kerangka COSO 2013.
    2.  Penilaian Dampak Awal
Setelah memahami kerangka COSO 2013, kita perlu melakukan penilaian bagaimana dampak transisi itu. Mungkin faktor paling signifikan yang mempengaruhi transisi dari versi 1992 sampai versi 2013 adalah bagaimana manajemen yang sesungguhnya diterapkan dengan baik.
     3. Memfasilitasi Kesadaran, Pelatihan, dan Penilaian Komprehensif
Langkah 1 dan 2 terbatas hanya pada perusahaan. Langkah ketiga ini mensyaratkan terlibat organisasi yang lebih luas untuk membangun kesadaran dan melakukan pressure test penilaian dampak awal yang dilakukan pada langkah ke dua.
Kita harus memfasilitasi kesadaran untuk memperbarui Kerangka Kerja COSO. Kita juga harus mendiskusikan dampak kerangka kerja COSO 2013 dengan auditor eksternal perusahaan, selain itu pelatihan mendalam mungkin diperlukan.
     4.  Mengembangkan dan Menjalankan Rencana Transisi COSO
Setelah kita membangun kesadaran yang luas mengenai pembaharuan kerangka COSO, memperoleh keselarasan kepemimpinan dan dukungan pada waktu transisi, serta menyelesaikan penilaian dampak komprehensif, maka kemudian kita mengembangkan dan melaksanakan rencana transisi perusahaan kita. Harus realistis antara harapan dan rencana. Ketika kita mengeksekusi rencana transisi, kita akan melewati tiga tahap, yaitu:
   a.    Dokumentasi dan Evaluasi
Kita perlu memperbarui format dari dokumen yang mendasari perusahaan, menyelaraskan ke pemetaan baru yang diciptakan dalam langkah dua. Dokumentasi yang mendasari harus mendukung manajemen dalam membuat suatu keputusan. Kita juga harus mengevaluasi desain kontrol yang mendasari dan meningkatkan desain sesuai kebutuhan.
   b.    Validasi Pengujian dan Gap (Kesenjangan) Remidiasi
Setelah kontrol perusahaan mengenai pelaporan keuangan eksternal dan pengungkapan efektif, kita perlu melakukan pengujian validasi untuk memastikan  kontrol ini telah diimplementasikan dan beroperasi seperti yang diharapkan.
  c.    Review Eksternal dan Pengujian
Di beberapa titik, auditor eksternal perlu menilai dan mendapatkan kenyamanan dengan program COSO 2013 dan dokumentasi pendukung.
     5.  Memacu Peningkatan Berkelanjutan
Setelah transisi untuk Kerangka COSO 2013 selesai, kita harus terus-menerus mendorong perbaikan setelah transisi tersebut.



(3) Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi

      1) Pengendalian Umum
          Tujuannya adalah lebih menjamin integritas data yang terdapat dalam sistem komputer dan meyakinkan integritas program atau aplikasi yang dilakukan untuk melakukan pemrosesan data.
Dilakukan terhdapa aspek fiskal maupun logikal. Aspek fiskal dilakukan terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan logikal terhadap sistem informasi di level manajemen. Diantaranya ;

       a) Pengendalian organisasi dan otorisasi      
           Terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem dan administrator sistem.    Pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah diotorisasi oleh administrator.

        b) Pengendalian Operasi
             Memastikan operasi sistem operasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya  sesuai yang diharapkan.

         c) Pengendalian Perubahan
             Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem harus dikendalikan, termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut, catatan perubahan versi, serta manajemen perubahan atas diimpementasikannya sebuah sistem informasi.

         d) Pengendalian akses fiskal dan logikal
             Pengendalian fiskal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan  dengan pengeloalaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut.
  

     2) Pengendalian Aplikasi
   
     Tujuan pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa data di input secara benar, diproses secara benar, dan terdapat pengendalian yang memadai atas atas output yang dihasilkan. Pengendalian juga memiliki kontribusi terhadap efektifitas dan pengendalian-pengendalian aplikasi. Macam-macam aplikasi ;
      -   Perangkat lunak di server
      -   Perangkat berdiri sendiri   

  Macam pengendalian aplikasi ;
   a) Pengendalian Organisasi dan Akses Aplikasi
       Terfokus pada aplikasi yang diterapkan oleh perusahaan. Siapa pemilik aplikasi, tugas administrator, pengguna, hingga pengembangan aplikasi tersebut.

     b) Pengendalian Input
          Memastikan data-data yang dimasukkan ke dalam sistem telah tervalidasi, akurat dan terverifikasi

      c) Pengendalian Proses
          Pengendalian proses dibgai menjadi dua tahapan yaitu tahapan transaksi dan tahapan database

       d) Pengendalian Output
           Dilakukan beberapa pengecekan secara otomatis maupun manual jika output yang dihasilkan juga kasat mata

        e) Pengendalian Berkas Master
            Pada pengendalian ini harus terjadi integritas referensi pada data, sehingga tidak akan ditemukan anomali-anomali seperti anomaly penambahan, penghapusan, dan pembaruan.